Tuesday, October 11, 2011

Lagu tak merdu

Kututup telinga
Ah, lagu itu lagi; sungguh ku tak suka!
Heran, kenapa orang begitu menggemarinya
Nadanya datar seperti tak berasa
Liriknya sangat biasa, rayuan cinta picisan
Lalu mengapa orang-orang menyukainya?
Tak kutemukan alasan!
Sungguh tak ada!
Tiap berpapasan dengannya
Segera kuputar langkah melewati jalan berbeda

Selang waktu berlalu
Kudengar diriku berdendang penuh suka cita meski tak merdu
Lagu itu!
…………………

Kau dalam secangkir kopi


Sama seperti masa lalu
Yang kerap memerangkapmu
Hitam
Pekat

Sama seperti bahasamu
Yang berintonasi penuh
Pahit
Menggigit

Sama seperti semangatmu
Yang berkobar tak kenal putus
Panas
Menggelora

Kau
Dalam cangkir kopiku
Tak begitu kusenangi rasamu
Tapi kupuja sungguh wangimu
.......

Tuesday, October 4, 2011

Makassar Pukul 06.30

Seorang petugas berdiri tegap
Dengan senyum tipis di wajah
Menahan langkah seorang ibu yang memasang wajah memelas
Memohon masuk tanpa tiket di tangan

Makian pelan seorang ibu setengah baya
Dengan bawaan begitu banyak
Yang antri sedari pagi buta
Lalu diserobot seorang perempuan muda

Seorang anak lelaki bermasker
Lengkap dengan kacamata hitam dan sarung tangan
Merangsek masuk tak sabar
Menyenggol lelaki tua yang hanya bisa mengelus dada melihat kelakuannya

Kakikaki putih mulus nan jenjang
Dibalik rok semata kaki yang robek hingga setengah paha
Melenggang pelan
Tinggalkan pandang tak lepas banyak pasang mata

Perempuan cantik berjilbab
Berpakaian dinas lengkap
Mondarmandir tak sabar
Lalu menghilang di pintu keluar

Matahari belum tinggi
Burungburung masih riang bernyanyi
Sebelum sang singa membawaku pergi
Kutitip hati disini
Hingga saatnya nanti kukembali lagi

..............

Monday, October 3, 2011

Malinau di Malam Hari

Gelap hampir gulita
Lampu jalan sangat langka
Hanya satu dua dengan nyala tak nyata

Jejeran burung gereja
Di kabel listrik lepaskan penat
Santai lepaskan kotoran ke bawah sana

Anjinganjing berkeliaran
Seberangi jalan sembarangan
Dengan pandangnya yang nyalang

Megahnya kantor pemda
Dengan kerlip lampu hias nan indah
Diantara rumahrumah yang kerap gelap

Laju kencang motor dua tak
Lalui jalanraya sempit berlubang
Dan jembatan yang tak kunjung kelar

Malam boleh semakin larut
Bulan bintang bisa jatuh tertidur
Pembangunan rumah Si Bapak tetap lanjut
…………