Sunday, May 17, 2015

45 Menit Bersamamu, Setelah Tujuh Tahun

Kita bertemu
Pada suatu sore yang sendu
Kamu anggun dengan rok batik, kemeja dan kerudung polos warna birumu
Tujuh tahun rasanya begitu cepat berlalu
Ah, senyummu tetap manis seperti dulu

Lima menit pertama kita mengembalikan ingatan
Pada kali terakhir kita bersua
Lima menit berikutnya kita sibuk memilih makanan
Selera kita belum berubah
Lima menit berikutnya kita mengingat-ingat masa ketika kerja di tempat yang sama
Ingatan kita akan tempat itu dan teman-teman lain masih kuat

Lima menit berikutnya kamu mulai membuka tas kecil yang kamu bawa
Sesekali kamu jawab tanyaku dengan suara tak terlalu jelas
Lima menit berikutnya kita mundur lebih jauh ke belakang
Ke masa-masa SMA dengan segala kelucuannya
Kamu tertawa dengan mata menatap ke layar si telepon pintar
Lima menit berikutnya aku mulai mencari telepon genggam di saku celana
Dan mulai mengirim SMS tak penting ke beberapa teman

Lima  menit berikutnya dan berikutnya lagi kita tenggelam
Pada masing-masing layar di depan kita
Kamu sibuk mengunggah foto di media sosial
Aku sibuk mebaca jawaban SMS teman-teman
Keheningan membersamai kita
Kita sama tersenyum sumringah
Kadang bahkan sama tergelak
Pada lelucon orang yang entah dimana adanya

Lima menit berikutnya kita berpisah
Langkah kakimu tergesa
Kamu yang sibuk harus bertemu klien di suatu tempat berbeda
Aku masih melanjutkan pencarian inspirasi di meja yang sama
Ditemani secangkir kopi dan alat tulis yang tergeletak pasrah
Belum tersentuh sejak kuletak disana
Ingin kutulis tentang kamu dan pertemuan kita barusan
Ah, otak tuaku tak berhasil menemukan kesan yang indah
Kecuali pada layar teleponmu yang selalu menyala
.......