“Beruntung ya Ma orang-orang disana”
Sambil menunjuk deretan rumah semi permanent
Milik para tukang becak
“Kenapa begitu, Nak?!”
Tanyaku penasaran
“Mereka ga perlu jalan jauh
Nyari tempat buang sampah seperti Mama
Kan ada tempat sampah gedee banget di depan rumah mereka Ma
Sampahnya hanya dilempar
Enak kan?!”
Jawabnya setengah tertawa
“Besok kita buang sampahnya
Di sana saja ya, Ma…”
Katanya polos
Aku terdiam
Duhai anakku sayang
Tempat sampah yang luas itu:
Kanal, Nak….
:D
ReplyDeletesekalian aja ke laut!!
Jadi ingat sampahku dirumah... udah hampir sebulan ga diangkut2 :(
Untung sampahnya ga banyak
waduh...ati2 Q, tar jd sumber penyakit...^_^
ReplyDeletewaduh...ati2 Q, tar jd sumber penyakit...^_^
ReplyDeleteanak2 memiliki sudut pandang yang berbeda dengan dunia sehingga anak2 lebih pandai bersyukur ya...
ReplyDeleteiya mba, mrk lbh sederhana cara b'pikirx. qt hrs bljr banyak dr mrk...^_^
ReplyDeleteitu pertanda bahwa anak kita lebih berempati
ReplyDeletesayang orang2 tua malah suka menghilangkan empatinya...:(
ReplyDelete