Tergesa perempuan itu berjalan
Langkahnya tak lagi beraturan
Melewati banyak orang yang juga tergesa
Menuju stasiun kereta
Cukup tertinggal kereta pertama
Kereta kedua tak boleh terlewat
Jika tak hendak absen terlambat
Yang berarti gaji bulanan disunat
Bergegas dia masuki gerbong yang sebentar lagi melaju
Dia harus berjuang untuk duduk, meski harus saling sikut
Perjalanan satu jam setengah terlalu jauh
Jika harus ditempuh dengan berdiri sepanjang waktu
Satu dua tetes keringat tak lantas membuatnya kuyu
Wajahnya tetap ayu
Polesan make-up nya sempurna selalu
Hasil belajar bertahun-tahun
Orang yang melihatnya hanya tau dia cantik bak artis
Pipi mulusnya merona seperti tak berpori
Mata indahnya diteduhi bulu yang tebal dan lentik
Bibir merahnya selalu dipenuhi senyum manis
Orang tak pernah tau dan tak akan pernah peduli
Berapa banyak sedih dan susah yang ditutupinya dengan sapuan
bedaknya
Berapa banyak air yang mengalir dibalik bulu mata palsunya
Berapa banyak rapalan doa yang mengalun lirih dari bibirnya
Hidup tak selalu ramah dan menyenangkan buatnya
Tapi dijalaninya dengan setia pada suami, anak dan sedikit
temannya
Dihadapinya dengan giat dan profesional di tempat kerja
Dia, sang perempuan tangguh milenial
.......
Kendari, 4 Des 2021
No comments:
Post a Comment
...sila tinggalkan jejak...